CIANJUR, PCNUCIANJUR.OR.ID - Forum Generasi Muda Nahdlatul Ulama (FGMNU) Cianjur, Jawa Barat, mengecam perbuatan Umar Burhanudin, ulama muda asal Cianjur, yang diduga nekat memanipulasi tanda tangan Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama (NU), Kabupaten Cianjur, KH Abdul Qodir Rozy, untuk kepentingan berbau politis.
Tanda tangan ulama sepuh Kabupaten Cianjur itu diduga digunakan Umar Burhanudin untuk menggerakan massa aksi akbar melalui surat berkop Koalisi Ulama dan Ummat (Komat) yang beredar di media sosial. Aksi akbar yang rencananya digelar Rabu (09/05/2018) mendatang itu untuk mengkritisi kinerja Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar.
"Kami tidak berpihak kepada siapa pun, baik pemerintah maupun Komat (Koalisi Ulama dan Umat). Tapi ini masalahnya ada ulama besar yang kesannya dipaksa dibawa-bawa ke ranah politik atau konflik. Seharusnya (KH Abdul Qodir Rozy) tidak dilibatkan," tegas Koordinator FGMNU, Rival Alfareza, saat bertandang ke Kantor PWI Cianjur, Ahad (06/05/2018).
Sikap FGMNU sebagai warga Nahdliyin sudah jelas dalam permasalahan tersebut. Mereka meminta Umar Burhanudin bertabayun kepada KH Abdul Qodir Rozy yang merupakan ulama sepuh di Cianjur.
FGMNU Cianjur juga menuntut Ustadz Umar memberikan klarifikasi adanya dugaan unsur memanupilasi tanda tangan. Dengan begitu penjelasannya bisa membersihkan kembali nama baik KH Abdul Qodir Rozy.
"Jika tidak ada itikad baik, kami akan melaporkan Ustadz Umar ke polisi. Tapi kami ingin masalah ini bisa selesai dengan secara baik-baik. Dampak yang ditimbulkan dengan beredarnya surat itu sangat luas. Tidak hanya kepada warga Nahdliyin, tapi seluruh umat muslim di Kabupaten Cianjur," tandasnya.
Sementara itu Rois Syuriah PC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Qodir Rozy, mengaku kaget saat mendengar tersebarnya surat berkop Komat bertanda tangan dirinya yang mengajak massa ikut beraksi akbar Rabu (09/05/2018).
Ia pun menduga surat bertanda tangan dirinya itu berawal kedatangan Umar Burhanudin yang notabene adalah muridnya. [pcnucianjur.or.id/ab]
Sumber: Mediaindonesia.com
0 komentar
EmoticonEmoticon